Ditangkap, Aksi Mengoplos BBM dari Pertalite jadi Premium Bikin Polisi Kebingungan

- 12 Oktober 2021, 09:17 WIB
Ilustrasi, Ditangkap, Aksi Mengoplos BBM dari Pertalite jadi Premium Bikin Polisi Kebingungan
Ilustrasi, Ditangkap, Aksi Mengoplos BBM dari Pertalite jadi Premium Bikin Polisi Kebingungan /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

Hal itu lantaran ada pendapat di masyarakat bahwa pertalite merusak mesin kendaraan karena cepat panas, menimbulkan kerak dan memperpendek umur mesin sehingga banyak yang memilih membeli premium, sementara alokasi premium kini terus dikurangi oleh Pertamina.

"Berbekal pengetahuannya, dia memanfaatkan keterbatasan pengetahuan masyarakat. Dibuktikan pangsa pasarnya banyak, khususnya masyarakat yang domisilinya jauh dari Sampit," kata Jakin.

HS mengaku sudah menjalani kegiatan terlarang ini selama tiga bulan. Dalam operasional yang dibantu dua karyawan, HS meraup untung sekitar Rp1 juta setiap harinya.

Baca Juga: PRIMBON JAWA: 5 Benda Ini Dipercaya Bisa Menarik Rezeki Jika Disimpan di Dompet

Untuk menangani kasus ini, penyidik akan berkoordinasi dengan Pertamina dan perangkat daerah yang menangani terkait energi. 

Penyidik juga masih mengembangkan kasus ini, diantaranya dengan menelusuri tempat HS membeli serbuk pengubah warna pertalite sehingga mirip premium tersebut.

"Dia dijerat dengan 54 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas, sub Pasal 62 Jo Pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman penjara paling lama enam tahun penjara dan denda Rp60 miliar," tegas Jakin.

Baca Juga: Tak Hanya Di Kalimantan, Ternyata Akar Bajakan Juga Tumbuh di Daerah Ini Lho..

Sementara itu HS mengaku mendapatkan pengetahuan cara mengubah warna pertalite menjadi mirip premium tersebut dari rekannya di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Sejauh ini tidak ada yang mengeluh terkait kualitas premium oplosan itu. Malah permintaannya tambah banyak karena sejak awal keluar pertalite, itu sudah dinilai kurang bagus. Makanya premium yang terus dicari," kata HS. ***

Halaman:

Editor: Marhum


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x