KLIK BANGGAI - Perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan watak dan karakter. Namun, perbedaan itu tidak seharusnya dijadikan masalah dengan memahami ilmu tentang perkara tersebut.
Salah satunya tentang cara laki-laki atau suami ketika akan mengajak istrinya berbicara serius.
Sejatinya hal ini bukanlah masalah. Namun akan jadi masalah ketika dilakukan atau dimulai dengan cara yang salah sehingga memantik kekesalan.
Pada suatu seminar, dr Aisyah Dahlan menjelaskan kepada salah seorang suami yang bertanya tentang bagaimana seharusnya memulai pembicaraan agar istri tidak merasa digurui.
Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Ilmu Jadi Istri Kedua Agar Suami Makin Jatuh Cinta
Kata dr Aisyah Dahlan, suatu pembicaraan harus diawali dengan pembukaan. Misal, seorang suami terlebihdahulu menyampaikan ke istri bahwa dirinya ingin berbicara tentang suatu konsep, ide, atau gagasan.
"Jadi diawali dulu ini 'saya ada mau bicara tentang satu konsep'. Jadi perempuan juga siap 'oh ini bukan sekedar curhat'. Sama seperti waktu laki-laki diajak perempuan untuk bicara serius dengan perjanjian, perempuan juga senang," jelas dr Aisyah Dahlan.
Maka yang harus dilakukan adalah, dahulukan membuat janji dengan istri untuk membahas suatu persoalan serius.
Sebab bisa jadi sang istri sedang mengerjakan sesuatu saat ingin diajak bercerita. Jika itu terjadi, dikhawatirkan istri akan merasa kesal kepada suami ketika diajak dialog di sela-sela kesibukan harus mengurusi urusan rumah.
Artikel Rekomendasi