Disaat melihat laki-laki, bawaannya penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh tentang laki-laki yang dilihatnya itu.
Selain itu, kata Buya, semakin dia dilihat dengan laki-laki, maka sikapnya akan semakin dibuat-buat. Gaya bicaranya semakin di bikin-bikin untuk menarik perhatian. Bawaanya ingin memamerkan diri.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Respon Rencana Miyabi Bakal Gelar Gala Dinner
Menjadi wanita itu, kata Buya, sebaiknya menjaga diri. Menjaga agar lekukan tubuh ini tidak dilihat oleh kaum laki-laki.
Kalau perlu suaranya dijaga, dan tidak memamerkan diri dihadapan kaum pria.
Jadilah seperti Sayyidah Fatimah Az-Zahra, kata Buya. Beliau adalah wanita yang sangat malu ketika diperhatikan oleh kaum laki-laki.
Bahkan, diriwatkan Sayyidah Fatimah Az-Zahrah pernah duduk di depan rumah bersama Asmah Binti Umais.
Baca Juga: Bikin Merinding! Begini Cerita Asli KKN di Desa Penari Versi Kepala Desa
Saat itu, Sayyidah Fatimah Az-Zahra melihat orang meninggal yang diangkat untuk dimakamkan hingga lekukan tubuhnya kelihatan.
Sayyidah Fatimah Az-Zahra lalu menangis karena malu membayangkan disaat dirinya meninggal nanti.
Artikel Rekomendasi